Jumat, 05 April 2019

Desainer Bandung Rilis Baju Pengantin Bercadar, Dijual Rp 20 Jutaan

Desainer Bandung Rilis Baju Pengantin Bercadar, Dijual Rp 20 Jutaan

Desainer Bandung Rilis Baju Pengantin Bercadar, Dijual Rp 20 Jutaan

PALAPATOTO  –  Desainer Bandung, Semakin banyak muslimah yang memakai cadar di era ini. Bercadar sebagai bagian dari ibadah sunah dalam agama Islam semakin dianggap lazim di Indonesia. Tak sedikit brand busana muslim yang laris manis karena berjualan busana bercadar.
Brand busana muslim bercadar juga semakin bervariasi dari busana sehari-hari, busana olahraga, hingga busana pengantin. Baru-baru ini, perancang asal Bandung Ninies Widosari mencuri perhatian saat memamerkan koleksi pengantin bercadar di panggung Indonesia Fashion Week 2019.
Ninies telah membangun brand busana syar’i sejak tahun 2010. Ia berkomitmen untuk hanya menjual busana syar’i sejak awal hingga sekarang. Di panggung IFW 2019, ia menghadirkan koleksi bernama Pelangi Surga. Empat di antaranya merupakan koleksi busana pengantin bercadar.
Koleksi pelangi surga memadukan warna soft sebagai bagian dari kepribadian seorang perempuan. Saya ambil batik dari Cirebon. Bahannya viscose dipadukan dengan bordir bertabur swarovski. Kesan mewahnya dapet, kesan lembutnya dapet. Semuanya syar’i dan beberapa bercadar, untuk menunjukkan bahwa cadar itu adalah bagian dari sunnah,” tutur Ninies kepada Wolipop dihubungi via telepon, Kamis (04/03/2019).
Koleksi ini juga mengambil batik dari Cirebon. Memakai cadar seringkali dianggap sebagai bagian dari budaya Arab. Ia ingin menunjukkan bahwa budaya Indonesia dan pakaian cadar itu bisa menyatu dengan indah.
“Jadi, tidak perlu membandingkan cadar dengan konde,” tuturnya.
Pelangi Surga bukanlah koleksi busana pengantin bercadar pertamanya. Ninies mengaku, banyak pendapat berbeda dari berbagai ulama terkait busana bercadar. Untuk itu, ia sempat berkonsultasi dulu dengan seorang ustadzah sebelum membuat koleksi ini.
“Syar’i itu punya banyak pendapat dari ulama. Kemarin itu sebenarnya ikut fashion show itu maju mundur, karena pertimbangan syar’i juga. Saya sampai nanya ke ustadzah boleh nggak. Saya harus punya visi untuk dakwah, untuk mengenalkan busana syar’i,” tutur wanita lulusan Institut Teknologi Sepulu Nopember (ITS) Surabaya ini.
desainer bandung
Pakem yang Ninies bawa untuk busana syar’i sebenarnya cukup sederhana. Hal terpenting adalah wajib menutup aurat tidak hanya membalut saja. Menurut Ninies, hijab bukan seperti pembungkus makanan yang hanya membalut tapi lekukan tubuh masih terlihat.
“Saya berharap akan ada acara fashion show besar yang khusus akhwat. Yang boleh melihat hanya perempuan. Seperti beberapa waktu lalu saya mengadakan fashion show untuk Hari Batik khusus untuk perempuan. Itu acaranya full akhwat,” terangnya.
Memamerkan busana pengantin bercadar di panggung fashion week, Ninies tidak menerima banyak komentar negatif. Justru namanya semakin dikenal dan diapresiasi. Menurutnya, wanita bercadar sudah sangat mainstream di era ini. Bahkan, selebgram bercadar pun sudah banyak.
Ninies berharap, busana bercadar yang ia rilis mengubah citra wanita bercadar yang sering dianggap menyeramkan. Memakai cadar menurutnya tetap bisa terlihat fashionable dan cantik. Koleksi busana pengantin bercadar tersebut dibandrol sekitar Rp 20 – 25 juta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar