PALAPATOTO - Robot penjelajah Rover Opportunity milik Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA yang memiliki tugas meneliti air di Planet Mars resmi dinyatakan mati. Hal ini karena baterai pada tubuh robot tersebut tidak bisa terisi lantaran mengandalkan sinar Matahari akibat badai debu.
Dikutip dari situs BGR, Kamis, 21 Februari 2019, komunitas ilmiah berduka atas kematian Oppy, julukan Rover, dan mereka sepakat untuk memberikan beberapa penghargaan. Salah satunya penulis dan jurnalis Charles Finch.
Namun, warganet menganggap pemilik tato itu tidak bijaksana. Karena, terdapat kesalahan besar di mana gambar tersebut bukanlah Rover Opportunity yang mati di Mars melainkan robot penjelajah lainnya, Rover Curiosity yang juga milik NASA, yang usianya jauh lebih muda.
Warganet menilai Opportunity memiliki panel surya yang fungsinya sebagai bahan bakar. Sedangkan Curiosity, yang saat ini masih hidup di Mars, memiliki baling-balingnya pada baterai dengan sumber daya nuklir di dalamnya.
Inilah yang membuat umur Curiosity lebih panjang daripada Opportunity, karena tidak perlu panel surya yang mengandalkan sinar Matahari sebagai bahan bakar. Tak ayal, kesalahan ini sangat tidak menguntungkan bagi pemilik tato yang identitasnya masih dirahasiakan.
Rover Opportunity NASA telah hidup selama 14 tahun. Sejak badai debu pada Juni 2018 robot ini tidak lagi bisa berkomunikasi ke Bumi, dan NASA kehilangan kontak.
Sumber : viva.co.id



Tidak ada komentar:
Posting Komentar