Sebelum memulai tur, pada Sabtu (23/2/2019), rangkaian kereta dipamerkan di stasiun di Moskwa, dengan mengundang warga sekitar untuk melihat tank, kendaraan lapis baja, meriam, dan perlengkapan militer lainnya, yang disita dari pemberontak di Suriah. Selama pameran, pengunjung diperbolehkan menaiki kereta, melihat dari dekat persenjataan perang yang digunakan pemberontak Suriah, bahkan membeli souvenir militer di toko yang ada di salah satu gerbong.
Selain itu pengunjung juga dihibur oleh pertunjukan nyanyian lagu-lagu patriotik di stasiun kereta. Salah satu pengunjung, Aleksey (31), yang juga bekerja di perusahaan kereta api, sengaja membawa putranya yang masih balita untuk melihat pameran tersebut. "Saya sangat bangga bahwa mereka (tentara Rusia) meraih kemenangan di wilayah yang jauh itu," ujarnya kepada AFP. "Saya mengajak anak saya sehingga dia dapat melihat bahwa kita memiliki pasukan yang kuat. Saya juga terkesan dengan senjata-senjata yang dipamerkan," tambahnya.

Turut datang dalam pelepasan kereta tersebut ada sekelompok peserta wajib militer. "Kami ingin menunjukkan kepada sebanyak mungkin orang di negara ini keberhasilan tentara Rusia dalam perang melawan terorisme internasional," ujar Kolonel Dmitry Serobaba, yang memimpin rombongan wajib militer, kepada AFP. Sebelumnya, pada Jumat (22/2/2019), Presiden Vladimir Putin dalam pidatonya menyampaikan ucapan selamat kepada para tentara Rusia yang telah terlibat dalam perang di Suriah. "Dengan membebaskan tanah Suriah dari para bandit dan menyelamatkan warga sipil yang damai, tentara kami telah bertindak dengan berani, tegas, dan efektif," ujar Putin dalam upacara Kremlin. Rusia telah menjadi salah satu pemain kunci dalam konflik di Suriah sejak memulai intervensi militernya pada 2015, untuk mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad menghadapi pemberontak dan milisi.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar