PALAPATOTO - Dalam ruang lingkup pertemanan teman memang tak semuanya menyukai sifat kita, karena kita tahu kepribadian setiap orang itu berbeda-beda. Kita sebagai seseorang yang berusaha bersifat dewasa, harus memaklumi keberagaman itu.
Nah, jika ada teman yang bersifat baik di depan namun bersifat sebaliknya saat di belakang, tentu pasti sebal kan? Tak perlu balas dendam, cukup lakukan 5 cara ini untuk menghadapinya
1. Mendengarkan seksama ketika dia sedang berbicara
Walaupun kita tahu, dialah temanmu yang selama ini bermuka dua, tapi jangan pernah mengabaikan saat dia berbicara. Selain membuatnya curiga, dia akan melaporkan sifatmu yang kesannya tak enak dilhat itu ke temanmu yang lain. Kita pasti tak mau dong jadi bahan pembicaraan dia lagi?
2. Jangan lagi curhat padanya
Nah! Kamu tidak perlu lagi berbagi curhatanmu dengan dia. Karena ketika curhat saat kamu sedang sedih, siapa tahu dia tertawa dan malah senang karena melihatmu terpuruk. Lebih parah lagi saat dia memberitahukan kepada yang lain kalau kamu itu tukang mengeluh atau cengeng.
3. Berbagi ide? No way!
Ini salah satu hal yang tak boleh kamu lakukan saat terperangkap obrolan dengannya. Boleh saja kamu berbicara dengannya, tapi jangan menceritakan tentang suatu ide penting seperti ide projek dalam pekerjaanmu ataupun tentang tugas sekolah. Bisa saja idemu dicuri olehnya, dan saat kamu melakukan pembelaan, dia bisa sangat mudah memutarbalikkan fakta.
4. Menjaga jarak, boleh saja
Ketika kamu sudah lelah mendengar semua omong kosongnya. Kamu boleh saja menjaga jarak dengannya, tapi jangan sampai terlihat bahwa kamu tidak lagi ingin berhubungan lagi dengannya. Karena dengan tiba-tiba lenyap dari jangkauannya, akan membuatnya curiga. Bukan tidak mungkin kamu benar-benar jadi bahan pembicaraannya terus-menerus.
5. Jika sudah kelewatan, simpan bukti!
BACA JUGA : TIPS CARA BERSIKAP PROFESIONAL DI TEMPAT KERJA KITA
Kalau kamu tahu bahwa yang selama ini dia bicarakan tentangmu adalah sesuatu yang merugikanmu dan teman-temanmu yang lain, simpanlah beberapa bukti bahwa dia adalah teman bermuka dua yang patut dinasihati. Contohnya kamu bisa merekam pembicaraan dengan temanmu yang bermuka dua. Kalau perlu ajak teman-temanmu yang lain untuk jadi saksinya saat dia berbicara. Buatlah ia mengaku dengan semua yang dia lakukan adalah tindakan tidak terpuji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar