Senin, 28 Januari 2019

Bendungan Brasil jebol. banyak warga tidak ditemukan


PALAPTOTO- Vale mengatakan sebanyak 305 karyawan, kontraktor dan warga masih hilang, Adapun sebanyak 192 orang dapat diselamatkan hidup-hidup. "Setelah 48 jam upaya pencarian, peluang menemukan (seseorang) dalam kondisi hidup sangat tipis,"Kata kolonel Eduardo Angelo, sebagai kepala operasi pencarian kepada segenap keluarga korban hilang. 

Tiada seorang pun yang ditemukan dalam kondisi hidup dekat kota Brumandinho di bagian tenggara Brasil, Pada minggu (17/01/2019). Sejak bendungan jebol pada Jumat (25/01/2019) hingga minggu korban meninggal dunia mencapai 58 orang. Penyebab bendungan jebol sampai saat ini belum jelas. Vale, pemiliki kompleks pertambangan, menyatakan telah mengikuti semua prosedur keselamatan. 

"kami  harus punya harapan, "kata seorang perempuan  yang suaminya hilang dalam tragedi itu.



Upaya pencarian sempat dihentikan pada hari minggu (27/1) lantaran muncul kekhawatiran bendungan lainnya  yang juga dimiliki Vale berisiko turut jebol. Namun kami masih bekerja dengan kemungkinan bahwa kami akan menemukan orang-orang dalam keadaan hidup,"tambhanya. Bendungan jebol mengakibatkan luapan lumpur menimbun kantin tempat karyawan tambang sekaligus mengepung rumah-rumah warga, kendaraan, dan jalan. Akses menuju kawasan itu sulit, bahkan regu-regu penyelamatan menggunakan helikopter dan alat-alat berat.


Bus kedua yang mengangkut para karyawan telah ditemukan, namun para regu penyelamat belum mencapai kereta yang amat mungkin menampung penyintas atau jenazah. "Saya masih punya harapan," ujar Nélia Mary Fonseca kepada BBC, selagi dirinya menanti kabar tentang suaminya, Adriano, yang bekerja sebagai kontraktor pertambangan.

Pemerintah pun turut ikut andil dalam menyelesaikan kasus ini, kasus ini tentunya berujung kepada tuntutan warga yang terkena musibah. Para jaksa penuntut umum mengatakan telah membekukan aset sebesar 11 miliar reais atau setara dengan Rp40,7 triliun milik Vale, perusahaan pertambangan terbesar di Brasil. Walikota Brumadinho, Avimar de Melo Barcelos, mengritik perusahaan yang menurutnya bersikap "sembrono dan tidak becus" serta negara bagian Minas Gerais dalam pengawasan bedungan.

Schvartsman, yang menjabat sejak Mei 2017, berikrar "maju di atas standar nasional dan internasional apapun…Kami akan menciptakan bantalan keselamatan yang jauh lebih mumpuni dengan apa yang kami miliki hari ini untuk menjamin ini tidak pernah terjadi lagi".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar